Bandung, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melalui Direktorat Proteksi Ekonomi Digital menggelar kampanye dan literasi keamanan siber, di Graha Manunggal Tri Daya Sakti Bandung, Sabtu(6/10). Rangkaian kegiatan kampanye yang sebelumnya dilakukan di kota-kota besar yakni Bogor, Denpasar, Jogjakarta, Jakarta dan berakhir di Kota Bandung ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan edukasi ke masyarakat tentang pentingnya kesadaran keamanan data pribadi.
Menurut Hendayun pertumbuhan penggunaan internet semakin berkembang terlihat dari adanya transformasi nilai-nilai budaya, sosial, etika, pengetahuan, regulasi dan sektor insfrastruktur yang menyesuaikan perkembangan. Ketua Program Studi Magister Informatika UNLA ini menegaskan “Dalam kehidupan sehari-hari kita terbiasa dengan e-Commerce, e-Bangking, Cyber notary sampai e-Voting. Hal ini tentunya harus menjunjung tinggi kemandirian, otoritas, dan harga diri seseorang dengan menghargai keberadaan ruang pribadi”, tegasnya.
Lulusan Fisika ITB ini juga mengingatkan kepada peserta seminar bahwa harta kita salah satunya adalah data kita sendiri yang harus kita jaga, jangan sampai disalah gunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. “Amankan data dan jaga privasi”, ujarnya.
Peserta nampak antusias terlihat dengan banyaknya pertanyaan kepada Hendayun yang pernah belajar di Technical University of Berlin. Diakhir paparannya, Hendayun memberikan tips agar kita selalu aman dalam beraktifitas di dunia maya.
Inilah langkah-langkahnya :
- Selalu cek update dan jaga ‘kebersihan’ perangkatmu.
- Gunakan kata sandi (password) yang unik dan solid.
- Mengakses internet dengan aman, selalu gunakan HTTPS.
- Menjadi anonim dengan menggunakan TOR Browser.
- Mengetahui dan memantau di mana saja kamu menyimpan datamu.
- Mengubah pengaturan awal di semua akun.
- Pasang ekstensi atau add-ons untuk menghadang para ‘tracker’ atau pelacak jejak digitalmu.
- Gunakan sarana dan layanan alternative.
- Evaluasi segala usahamu, terus terapakan langkah dasar untuk menjaga privasi dan ajak teman-temanmu.
Selanjutnya Yudi Prayudi M.Kom. dari Pusat Studi Forensik Digital UII menyampaikan paparan tentang perilaku aman pada ruang siber. Diawal paparan, Yudi menegaskan bahwa “kegiatan peretasan ibarat membuka pintu rumah orang tanpa ijin yang punya dan itu tidak diperkenankan, begitupun dengan password kita, jangan pernah dishare kepada siapapun”, tegasnya. Dalam keseharian kita tidak bisa lepas dari smartphone, mulai dari bangun tidur, sarapan, dikendaraan, kantor, makan bersama sampai diatas Kasur sebelum tidurpun masih memegang smartphone. Yudi menambahkan ,“Menurut Global Digital Report tahun 2018 Indonesia berada diposisi ketiga setelah Brazil dan Philipina dalam menghabiskan waktunya menggunakan sosial media melalui smartphone yaitu 3 jam 10 menit per harinya”. Pertanda kecanduan medsos yaitu selalu mengecek smartphone setiap saat baik hanya sekedar lihat notifikasi Instagram, Twitter, Facebook, atau Whatsapp, ciri berikutnya yaitu selalu ngeshare konten walau tanpa alasan. Dengan bergesernya kebiasaan lama ke gaya hidup digital tentunya akan ada resikonya mulai dari kegiatan hacking, phising, fraud, backdoors, surveillance, privacy breach.
Disela-sela seminar, Dosen Senior UII ini menyampaikan contoh pelanggaran privasi di internet yaitu diantaranya;
- Menerima email penawaran dari orang yang tidak dikenal sebelumnya,
- Menerima surat fisik mengenai penawaran berbagai hal atau terkadang undian,
- Menerima telepon dari orang yang tidak dikenal sebelumnya mengenai penawaran suatu barang,
- Data transaksi pembelian barang digunakan oleh orang lain untuk menawarkan barang tertentu serta;
- Seringnya kita menerima pesan berantai dari seseorang yang tidak dikenal.
Seminar ini tidak hanya dihadiri oleh pelajar, mahasiswa, pelaku e-commerce, karyawan, guru tapi juga diminati oleh para ibu rumah tangga yang ingin mengetahui perkembangan medsos dan tips-tips bermedsos aman. Untuk itu Yudi memberikan tips berperilaku aman di rumah yakni:
- Share with care; Jangan Mudah Memberikan informasi pribadi kepada siapapun.
- Anonymise your Internet use; Stop sharing lokasi, kegiatan pribadi dan keluarga
- Secure Browsing; Bersihkan secara rutin browser history dan cache, check situs penting penggunaannya dengan secure connections (HTTPS).
- Classify your data; Setiap data memiliki kepentingan yang berbeda; Lakukan pemilahan, data kantor, data keluarga, data pribadi, data public; Berikan proteksi pada setiap kelompok data.
- Uninstall unnecessary software; Jangan mudah melakukan install aplikasi, bersihkan komputer/gadget dari aplikasi yang tidak diperlukan atau bahkan tidak dikenal.
- Common sense; Selalu berfikir Think Before Click, bahwa setiap langkah pada dunia siber akan memiliki konsekwensi panjang.
Diakhir acara peserta dihibur dengan suguhan penyanyi lokal Bandung dan pembagian doorprize kepada peserta yang antusias bertanya. Kegiatan yang dihadiri lebih dari 500 peserta ini diharapkan bisa membentuk kebiasaan yang baik di ruang siber dan tidak terpengaruh informasi atau berita yang tidak jelas kebenarannya. Saring Sebelum Sharing dan berpikir sebelum Klik, langkah aman pada ruang siber. (FMN/ASP)
Sumber berita : https://bssn.go.id/07102018